Jumat, 27 Oktober 2017

Kasus Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Kegiatan Bisnis Sehari – Hari

Nama  : Rizki Fithriya
NPM   : 19214628
Kelas   : 4EA12

A. PENDAHULUAN
          Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. Dalam kehidupan sehari-hari peran teknologi informasi dapat dirasakan dalam berbagai bidang kegiatan kehidupan manusia. Teknologi informasi dapat menjadikan segala kegiatan manusia lebih efektif dan efisien.
          Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah kasus yang saya ambil dari sebuah blog, kasusnya adalah sebagai berikut:
         Saya iseng nyari penjual novel di Facebook, sebenarnya ada toko online di Facebook yang udah punya banyak pelanggan, harga murah, dan pastinya terpercaya. Tapi saya ingin nyari yang lain, itung-itung bagi-bagi rejekilah sama pedagang lain. Saya lalu tiba di sebuah nama akun Rina Novel yang ternyata menjual banyak novel. Saya teliti akunnya, kayaknya masih sangat baru, pelanggan belum banyak (atau belum ada), tapi udah cukup banyak orang yang tanya-tanya dan pesan novel ke akun ini. Karena tertarik, saya akhirnya nengokin juga dagangan-dagangan dia. Lalu saya tertuju pada status dia yang promo soal paket borongan 20 novel dengan harga 250 ribu. Murah bangeeeet, kaaaan? Saya intip apa aja judul-judulnya, ternyata ada judul-judul novel yang memang saya incar. Akhirnya saya beranikan diri untuk komen di status dia, dan di balas kemudian saya beli beberapa novel yang saya minta dan ternyata pas di kirim barangnya engga sesuai, novel-novel yang ga jelas.setelah saya konfirmasi lagi nomernya tidak bisa di hubungi.

B. Teori
Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi
Dalam bidang sosial:
  1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.

Dalam Bidang Pendidikan:
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Dalam Bidang Ekonomi:
  1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
  2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
  3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

Dalam Bidang Pemerintahan:
  1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
  2. E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
  3. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
  1. TI dapat memperluas pangsa pasar
  2. TI dapat juga meningkatkan efisiensi operasional dan waktu.
  3. TI dapat memberikan keunggulan kompetitif.
  4. TI dapat memberikan peluang bisnis baru.
  5. TI dapat mengurangi biaya produksi dan operasional.

Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
          Teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, sumber daya mesin yang digunakan untuk membentuk dan mengoperasikan perusahaan. Teknologi informasi dalam organisasi akan membantu penyediaan informasi dalam pengambilan keputusan seorang manajer dalam suatu perusahaan dengan cepat. Sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja individual dalam organisasi bisnis yang pastinya juga akan meningkatkan kerja organisasi. Teknologi sistem informasi saat ini memainkan peranan penting dalam mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen dalam pengevaluasian. Dimana evaluasi tersebut berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem informasi.
          Pengambilan keputusan adalah salah satu kegiatan yang paling signifikan dan penting dalam bisnis. Pengambilan keputusan melibatkan berbagai proses yang dipengaruhi oleh teknologi. Teknologi informasi menyediakan bisnis dengan sistem pendukung keputusan/Decision Support System (DSS) dan sistem intelijen buatan, kombinasi sistem TI ini membantu anda membuat informasi melalui proses analisis online/online analytical process (OLAP) untuk memudahkan tugas-tugas pengambilan keputusan yang mungkin memerlukan upaya dan analisis yang signifikan. Teknologi menyederhanakan cara kita membuat keputusan dalam bisnis.

C. Analisis
          Berdasarkan kasus diatas penipuan tersebut terjadi karena mudahnya konsumen tergiur dengan promo yang ditawarkan oleh si penjual. Seharusnya konsumen lebih berhati-hati dan bijak dalam memilih penjual terlebih lagi jika akun penjual belum mempunyai banyak pelanggan atau masih baru. Karena transaksi tidak terjadi secara tatap muka antara penjual dengan pembeli maka konsumen tidak boleh tergiur hanya karena harga yang murah. Jangan mudah percaya pada komen atau testimoni yang ada pada akun tesebut karena bisa saja itu semua adalah rekayasa si penjual untuk menipu para konsumen. Konsumen harus memilih penjual yang sudah terpercaya dan sudah memiliki banyak pelanggan.

Referensi:

Selasa, 17 Oktober 2017

ANALISIS KOMUNIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL PADA PERUSAHAAN

Nama : Rizki Fithriya
NPM  : 19214628
Kelas  : 4EA12

Arah Komunikasi Organisasi
Arah komunikasi organisasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

Komunikasi Vertikal          
komunikasi vertikal dibagi menjadi dua yaitu:
a. Komunikasi dari atas ke bawah atau downward communication
Menurut Katz dan Kahn (1978), komunikasi dari atas ke bawah atau downward communication terjadi manakala pihak atasan mengirimkan pesan kepada bawahan. Adapun bentuk komunikasi dari atas ke bawah pada umumnya berupa:
  • Job instructions (instruksi pekerjaan), merupakan perintah mengenai apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukannya.
  • Job rationate (rasio pekerjaan), merupakan penjelasan atau penjabaran bagaimana satu tugas berkaitan dengan tugas lainnya.
  • Procedures and practices (prosedur dan praktis), merupakan sekumpulan informasi mengenai peraturan, regulasi, kebijakan, dan keuntungan.
  • Feedback (umpan balik), merupakan informasi mengenai seberapa efektif kinerja seseorang
  • Indoctrination (indoktrinasi), merupakan informasi yang bertujuan untuk memotivasi para karyawan dengan memberikan kesan tentang misi organisasi dan secara khusus bagaimana mereka terhubung dengan misi organisasi.

b. Komunikasi dari bawah ke atas atau upward communication
Komunikasi dari bawah ke atas atau upward communication terjadi manakala pihak bawahan mengirimkan pesan kepada atasan. Ada 4 (empat) tipe pesan yang dikirimkan, yaitu :
  • What subordinates are doing – apa yang dilakukan oleh karyawan.
  • Unsolved work problems – masalah-masalah pekerjaan yang tidak terselesaikan.
  • Suggestions for improvement – harapan-harapan untuk perbaikan.
  • How subordinates feel about each other and the job – apa yang karyawan rasakan tentang rekan dan pekerjaan.

Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal terdiri dari berbagai pesan antar anggota dalam sebuah organisasi dengan kekuasaan yang sama atau seimbang. Komunikasi horisontal disebut juga dengan komunikasi lateral dan memiliki beberapa tujuan, yaitu :
  • Task coordination – koordinasi tugas.
  • Problem solving – pemecahan masalah.
  • Sharing information – berbagi informasi.
  • Conflict resolution – resolusi konflik.
  • Building rapport – membangun kebersamaan atau hubungan.

Pada pembahasan kali ini saya akan mencoba menganalisis komunikasi vertikal dan horizontal struktur organisasi pada PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk.

Komunikasi Vertikal

          Gambar 1 menunjukkan pada jenjang tertinggi terdapat komunikasi vertikal dari atas ke bawah antara Dewan Komisaris dengan Direksi yaitu Dewan Komisaris menentukan siapa yang menjadi Direktur, meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan. Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas antara Direksi kepada Dewan Komisaris yaitu Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan beserta anggaran tahunan perseroan untuk tahun buku yang akan datang kepada Dewan Komisaris sebelum berakhirnya tahun buku berjalan, untuk diperiksa dan disetujui oleh Dewan Komisaris.


          Gambar 2 menunjukkan adanya komunikasi vertikal dari atas ke bawah antara Direktur Utama kepada kepala Audit Internal Perusahaan, Wakil Direktur Utama, Direktur, Sekretaris Perusahaan.


         Gambar 3 menunjukkan adanya komunikasi vertikal dari atas ke bawah antara Direktur kepada berbagai Kepala Divisi yang ada di PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk yaitu meberikan instruksi mengenai apa atau bagaimana suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan Divisi masing-masing. Komunikasi dari bawah ke atas antara berbagai Kepala Divisi kepada Direktur yaitu menyampaikan laporan hasil kerja dan menyampaikan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan.

Komunikasi Horizontal
Salah satu komunikasi horizontal yang terdapat pada struktur perusahaan PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk yaitu antara Kepala Divisi Keuangan dengan Kepala Divisi Pengawas Keuangan Korporasi. Komunikasi yang terjadi dapat berupa koordinasi tugas, berbagai informasi  dan pemecahan masalah.


Sumber:

Rabu, 04 Oktober 2017

Proses Pemesanan Barang Secara Online

Nama : Rizki Fithriya
NPM  : 19214628
Kelas  : 4EA12

A.    PENDAHULUAN
                Globalisasi mengakibatkan berkembangnya segala aspek dalam kehidupan ini. Hal ini ditandai dengan banyaknya penemuan alat teknologi yang dapat menunjang kebutuhan hidup manusia. Adanya globalisasi membuat berbagai perkembangan dan kemajuan yang pesat, terutama dalam dunia teknologi dan informasi saat ini. Hal ini dapat dilihat dengan semakin mudahnya masyarakat dalam mengakses berbagai informasi dimanapun, kapan pun dan tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Selain memudahkan manusia dalam mengakses informasi, kemajuan teknologi informasi juga memberikan kemudahan dalam kegiatan jual beli. Dahulu jika kita ingin berbelanja kita harus pergi ke pasar atau pusat perbelanjaan, namun dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi kegiatan berbelanja menjadi lebih mudah karena kita tidak perlu pergi ke pusat perbelanjaan. Dengan hanya bermodalkan smartphone dan akses internet kita bisa melakukan kegiatan berbelanja dengan membuka situs belanja online (E-Commerce). Dengan semakin diminatinya berbelanja online membuat semakin banyak situs belanja online bermunculan dengan menawarkan berbagai macam kebutuhan masyarakat.
          Dalam pembahasan kali ini saya akan menggunakan pengalaman belanja online dari salah satu blog (http://pinkclosetdaily.blogspot.co.id/2015/11/tentang-pengalaman-belanja-online.html). Saya membeli baju di situs belanja online Berrybenka. Berrybenka adalah situs online yang menyediakan kebutuhan fashion wanita dan pria. Baju yang dijual disini stylish dan harganya masih bersahabat untuk kantong mahasiswa. Terutama dengan SALE ditawarkan. Informasi tentang produk lengkap, mulai dari warna, ukuran, bahan, proses pemesanan yang mudah, dan yang paling saya suka adalah sistem pembayaran COD (Cash On Delivery). Waktu pengirimannya juga lumayan. Jadi saya beli senin, selasa dikonfirmasi oleh pihak Berrybenka, lalu saya mendapatkan email kalau barang pesanan saya sudah dikemas, hari rabunya barang diantar ke saya lalu saya bayar. Di hari di mana paket saya akan sampai saya sempat khawatir akankah produk yang pertama kali saya beli secara online ini sesuai harapan saya?. Dan akhirnya paket saya sampai, dan amazing, baju pesanan saya ternyata di kemas dengan elegan dalam kotak hitam yang diatasnya terdapat tulisan Berrybenka, ketika saya pegang paket ini agak berat padahal isinya cuma sehelai baju, pas saya goyang-goyangkan ada bunyinya, apa jangan-jangan paket saya salah?. Akhirnya saya buka paketnya dan ternyata didalamnya ada baju pesanan saya dan bonus lactacyd serta ucapan thankyou. Puas? Ya puas lah..

B.    TEORI
Ø  Unsur-unsur Komunikasi
Setiap orang disadari atau tidak pasti melakukan komunikasi. Keberhasilan setiap aspek kehidupan ditentukan oleh kecakapan berkomunikasi seseorang ataupun kelompoknya. Dibawah ini ada tujuh aspek yang menyebabkan komunikasi dapat terjadi, yaitu :
  1. Adanya Manusia/sumber/pengirim : orang yang memulai komunikasi
  2. Adanya Pesan : maksud yang ingin disampaikan
  3. Saluran/media : tempat penyaluran pesan
  4. Gangguan : hambatan yang dirasakan oleh sumber dan penerima pesan ketika komunikasi berlangsung
  5. Konteks : saat komunikasi berlangsung antara sumber dengan penerima
  6. Umpan Balik : tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan
  7. Pengaruh : aksi dan reaksi, akibat yang terjadi setelah penerima menerima pesan

Ø  Proses Komunikasi
  1. Langkah pertama dalam proses komunikasi adalah penciptaan gagasan atau ide. Penciptaan ini dilakukan oleh seseorang sebagai alasan melakukan komunikasi.
  2. Langkah kedua adalah pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
  3. Langkah ketiga adalah pengirim menyampaikan pesan. Pada proses ini akan dikenal media atau saluran apa yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
  4. Langkah keempat adalah penerima menerima pesan.
  5. Langkah kelima adalah penerima menerjemahkan pesan. Bagaimana kemampuan penerima menerjemahkan pesan yang diterima. Jika penerima tidak mampu menerjemahkan pesan maka komunikasi akan gagal.
  6. Langkah keenam adalah umpan balik dari penerima. Pengirim pesan membutuhkan umpan balik untuk mengetahui apakah pesan yang dikirimkan diterima sesuai yang diinginkan. Pengirim pesan akan mengetahui pesannya berhasil jika ada umpan balik dari penerima.

C.     ANALISIS
          Dalam kasus ini, saya akan menganalisis proses komunikasi dengan melibatkan unsur–unsur komunikasi. Dimana, proses pertama dalam proses komunikasi adalah  munculnya ide untuk membeli suatau produk, dalam kasus ini produk yang ingin dibeli adalah sebuah baju. Dan berdasarkan unsur-unsur komunikasi yang bertindak sebagai sumber atau pengirim pesan adalah saya. Proses komunikasi yang kedua yaitu mengubah ide menjadi suatu pesan dan proses yang ketiga yaitu pengirim menyampaikan pesan, dalam hal ini pengirim pesan mengirimkan pesan kepada situs belanja online Berrybenka. Pesan yang dikirimkan berupa pemesanan sebuah baju. Pada proses komunikasi yang kedua dan ketiga terdapat dua unsur-unsur komunikasi yaitu pesan, media. Dalam hal ini pesan yang dikirimkan oleh sumber atau pengirim pesan adalah pemesanan sebuah baju. Media atau saluran yang digunakan sebagai penyaluran pesan adalah situs belanja onlline Berrybenka. Pihak yang bertindak sebagai penerima pesan adalah Berrybenka karena merek baju yang dipesan berasal dari Berrybenka label. Proses komunikasi yang keempat adalah penerima menerima pesan dan proses yang kelima adalah penerima menerjemahkan pesan, dalam tahap ini dapat dilihat jika Berrybenka sebagai penerima pesan sudah menerima pesan dari si pengirim pesan dan Berrybenka dapat menerjemahkan pesan yang diterima dengan baik itu ditandai dengan adanya konfirmasi dari pihak Berrybenka. Proses komunikasi yang keenam adalah umpan balik dari penerima, dalam kasus ini pihak Berrybenka selaku penerima pesan memberikan umpan balik kepada pengirim pesan berupa email yang mengatakan kalau barang yang dipesan sudah dikemas dan keesokan harinya barang tesebut dikirim, setelah barang yang dipesan sampai maka saat itu juga barang dibayar karena sistem pembayaran yang dipilih saat memesan barang adalah COD (Cash On Delivery). Pada proses komunikasi yang keempat, kelima dan keenam terdapat unsur-unsur komunikasi yaitu konteks, umpan balik dan pengaruh. Konteksnya saat komunikasi berlangsung antara pengirim pesan dengan pihak Berrybenka. Umpan balik yang diberikan oleh Berrybenka setelah menerima pesan adalah mengkonfirmasi pemesanan barang. Pengaruh atau efek yang terjadi setelah Berrybenka menerima pesan adalah pihak Berrybenka mengirim email kepada si pemesan barang kalau barang yang dipesan sudah dikemas dan keesokkan harinya barang diantar ke si pemesan. Media atau saluran yang digunakan selain situs belanja online Berrybenka itu sendiri terdapat juga email yang digunakan untuk berkomunikasi antara pihak Berrybenka dengan si pemesan barang. Dalam kasus ini unsur komunikasi berupa gangguan tidak terjadi karena komunikasi antara pihak Berrybenka dengan si pemesan barang berjalan lancar dan si pemesan barang merasa puas. Sehingga dapat disimpulkan proses pemesanan barang secara online dalam kasus ini sukses.

Referensi
http://www.anneahira.com/proses-komunikasi.htm

Rabu, 19 April 2017

Pelanggaran Etika Bisnis dalam Periklanan Studi Kasus pada Iklan Garuda Indonesia 2014

·         Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan salah satu bagian dari prinsip etika yang diterapkan dalam dunia bisnis (Lozano,1996). Istilah etika bisnis mengandung pengertian bahwa etika bisnis merupakan sebuah rentang aplikasi etika yang khusus mempelajari tindakan yang diambil oleh bisnis dan pelaku bisnis. Menurut David (1998), etika bisnis adalah aturan main prinsip dalam organisasi yang menjadi pedoman membuat keputusan dan tingkah laku. Etika bisnis adalah etika pelaku bisnis. Pelaku bisnis tersebut bisa saja manajer, karyawan, konsumen, dan masyarakat.
Pada dasarnya etika bisnis menyoroti moral perilaku manusia yang mempunyai profesi dibidang bisnis dan dimiliki secara global oleh perusahaan secara umum, sedangkan perwujudan dari etika bisnis yang ada pada masing-masing perusahaan akan terbentuk dan terwujud sesuai dengan kebudayaan perusahaan yang bersangkutan. Tujuan etika bisnis disini adalah mengunggah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis dengan “baik dan bersih” (Erni, 2011)

·         Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian. Iklan berfungsi sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan dipasar dan juga sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.
Debaish dan Muralidhar (2013) menyatakan bahwa sasaran dari promosi adalah meningkatkan penjualan, memelihara atau meningkatkan pangsa pasar, menciptakan atau meningkatkan pengenalan merk, menciptakan iklim yang menguntungkan untuk penjualan mendatang, menginformasikan dan mengedukasi pasar, serta menciptakan keuntungan kompetitif. Media promosi meliputi iklan, penjualan langsung, sales promotion, public relation dan publisitas, personal selling dan iklan secara online.
Ada dua pendekatan dalam melakukan promosi sebuah produk, yaitu above the line dan below the line. Promosi above the line, biasanya merupakan bentuk yang biasa dalam mengiklankan sebuah produk. Media promosi ini meliputi surat kabar, majalah, televisi, film, radio, papan reklame. Tipe ini dapat menjangkau untuk konsumen yang lebih luas, namun biasanya membutuhkan biaya yang lebih mahal dan sulit juga untuk mengetahui efektivitas dari pesan yang dibawa. Promosi below the line merupakan cara promosi yang memungkinkan untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen dan lebih terarah obyek promosinya.
Iklan sebagai pemberi informasi diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas, benar dan jujur sesuai dengan hak konsumen yang terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999. Perusahaaan dalam menetapkan sebuah keputusan untuk memilih jenis iklan yang dibutuhkan, harus mempertimbangkan 5M dalam dunia periklanan 5 M tersebut adalah :
Ø  Mision
Kita harus mengetahui tujuan dari penjualan dan sasaran dari iklan tersebut.
Ø  Money
Hal ini terkait dengan harapan dalam product life cyle-nya , pangsa pasar, dan basis konsumen, suasana kompetisi, frekuensi iklan, kemampuan substitusi produk
Ø  Message
Pemunculan pesan, evaluasi, dan seleksi pesan, pelaksanaan pesan, dan review tanggung jawab sosial.
Ø  Media
Terkait dengan jangkauan, frekuensi, dampak, tipe media mayoritas, waktu iklan
Ø  Measurement
Terkait dengan dampak komunikasi dan dampak penjualan

·         Etika Periklanan
Menurut Cunningham (1999) Etika periklanan didefinisikan sebagai apa yang benar atau baik dalam melakukan fungsi periklanannya. Hal ini berhubungan dengan pertanyaan apa yang seharusnya dilakukan, bukan hanya dengan secara hukum dilakukan. (Drumwright, 2009) Ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dimana salah satu hak konsumen adalah mendapatkan informasi yang jelas, benar dan jujur. Iklan-iklan yang beredar di tengah-tengah masyarakat terkadang ada yang menyalahi nilai-nilai etika di masyarakat. Aturan-aturan mengenai etika periklanan sudah tercantum dalam Etika Pariwara Indonesia (EPI). Yang terbaru adalah hasil amandemen 2014. Tata krama dalam periklanan sesuai Etika Pariwara Indonesia, hasil amandemen 2014 meliputi isi iklan, ragam iklan, pemeran iklan, wahana iklan.
Hal-hal yang diatur dalam isi iklan adalah hak kekayaan intelektual; bahasa; tanda asteris (*); pencantuman harga; garansi; janji pengembalian uang; budaya; rasa takut; dan takhayul; kekerasan; keselamatan; perlindungan hak-hak pribadi; hiperbolisasi; waktu tenggang; penampilan pangan; penampilan uang; kesaksian konsumen; anjuran (endorsement); perbandingan; perbandingan harga; merendahkan; peniruan; istilah ilmiah dan statistik; ketiadaan produk; ketaktersediaan hadiah; syarat dan ketentuan; pornografi dan pornoaksi; manfaat produk; dan khalayak anak.
Ragam iklan yang diatur adalah minuman keras, rokok dan produk tembakau, obat-obatan, produk pangan, vitamin, mineral dan suplemen, produk jasa layanan kesehatan, kosmetika dan produk perawatan tubuh, alat dan perlengkapan kesehatan di rumah tangga, dll.
Dalam EPI diatur juga tentang tata krama pemeran iklan. Pemeraniklan yang dimaksud adalah anak, perempuan, jender, pejabat negara,tokoh agama, anumerta, pemeran sebagai duta merek (brand ambassador ), tuna daksa (penyandang cacat), tenaga medis, pemeran lainnya, hewan, tokoh animasi.
Mengenai tata krama dalam wahana iklan juga diatur, yaitu media cetak, media televisi, media radio, media bioskop, media luar griya (out-of-home-media), media digital, layanan pesan singkat (SMS-Short Message Service) dan layanan multimedia singkat (MMS-Multimedia Service), promosi penjualan, pemasaran/penjualan langsung (direct marketing/selling), perusahaan basis data (database), penajaan (sponsorship), gelar wicara (talk show), periklanan informatif (informative advertising), pemaduan produk (product placement  / integration), penggunaan data riset, subliminal, subvertensi (subvertising).

·         Pembahasan Studi Kasus
Dalam iklam maskapai penerbangan Garuda Indonesia dapat dilihat bahwa iklan ini menampilkan perbandingan keunggulan produk maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan produk maskapai penerbangan lain yang memiliki ciri khas warna merah yang identik dengan AirAsia dan Lion Air dengan tujuan untuk menjatuhkan dan merendahkan produk maskapai lain. Dalam iklan ini sangat jelas disampaikan bagaimana perbedaan pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Misalnya ketika sedang berada di dalam proses penerbangan maskapai penerbangan Garuda Indonesia memberikan fasilitas yang lengkap dan diberikan makanan tanpa menggunakan proses transaksi bayaran lagi sedangkan pada maskapai lain yang terjadi adalah sebaliknya. Pada maskapai lain konsumen tidak mendapatkan pelayanan makanan gratis akan tetapi harus dengan bayaran. Perbandingan yang lain dalam iklan ini adalah ketika melakukan proses chek-in di maskapai Garuda Indonesia bisa melalui jalur online sehingga para konsumen tidak harus mengantri panjang. Berbeda dengan maskapai lain yang harus sabar mengantri untuk melakukan proses chek in, karena fasilitasnya belum memadai dan tidak selengkap fasilitas dan layanan dari Garuda Indonesia.
Berdasarkan Etika Pariwara Indonesia (EPI), iklan Garuda Indonesia melanggar etika pemasaran beriklan yang terletak pada nomor:
1.19 Perbandingan
1.19.1 Perbandingan langsung dapat dilakukan, namun hanya terhadap aspek-aspek teknis produk, dan dengan kriteria yang tepat sama.
1.19.2 Jika perbandingan langsung menampilkan data riset, maka metodologi, sumber dan waktu penelitiannya harus diungkapkan secara jelas. Pengggunaan data riset tersebut harus sudah memperoleh persetujuan atau verifikasi dari organisasi penyelenggara riset iklan tersebut.
1.19.3 Perbandingan tak langsung harus didasarkan pada kriteria yang tidak menyesatkan pada khalayak.
Seharusnya kasus ini tidak terjadi pada maskapai Garuda Indonesia, karena dengan terjadinya kasus ini dan diketahui oleh khalayak ramai dan dapat memperburuk citra maskapai Garuda Indonesia di kalangan masyarakat. Sebenarnya tanpa harus membuat iklan dengan menampilkan persaingan dengan produk lain citra yang dimiliki oleh Garuda Indonesia sudah baik dan banyak diminati oleh banyak orang dengan fasilitas dan pelayanan yang baik. Salah satu prinsip dalam mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan prinsip kejujuran berhubungan dengan kenyataan bahwa bahasa penyimbol iklan seringkali dilebih-lebihkan, sehingga bukannya menyajikan informasi mengenai persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, tetapi mempengaruhi bahkan menciptakan kebutuhan baru.

Sumber: