Rabu, 15 Oktober 2014

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN



A.PENDEKATAN KESUSASTRAAN

          IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. The humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.

          Untuk menjadi homo humanus manusia harus mempelajari ilmu the humanities. Apa yang dimaksud dengan the humanities. Pada umumnya the hunmanities  mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang- cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Kareana itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.

          Seni memegang peranan penting dalam the humanities. Karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan dan bukan nilai-nilai kemanusiaan dalam filsafat dan agama.

          Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, sehingga lebih mudah berkomunikasi dan nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel.

          Hampir setiap jaman sastra memiliki peranan yang penting. Alasannya karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan manusia. Manusia dapat melahirkan filsafat, melahirkan ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu sosial karena mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu.

          Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena karya sastra pada hakekatnya merupakan penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat menggarap hal-hal seperti cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang bersifat abstrak. Sifat inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

          Cabang-cabang seni yang lain pada hakekatnya bersifat abstrak, misalnya gerak gerik dalam seni tari, bunyi-bunyian dalam seni musik yang masih memerlukan penjabaran dan penafsiran. Sebaliknya sastra adalah penafsiran itu sendiri.
          Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan serita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

          Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagi penyampai nilai-nilai kemanusiaan juga penting. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain. 


B.ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA 

          Istilah prosa banyak sebutannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam Bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.

          Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.


       A.Prosa lama meliputi
           1.Dongeng
           2.Hikayat
           3.Sejarah
           4.Epos
           5.Cerita pelipur lara

       B.Prosa baru meliputi
           1.Cerita pendek
           2.Roman/novel
           3.Biografi
           4.Kisah
           5.Otobiografi


C.NILAI-NILAI PROSA FIKSI

          Karya sastra (prosa fiksi) secara langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:

1.Prosa fiksi memberikan kesenangan
    Kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah seolah-olah pembaca mengalami peristiwa
    yang ada di cerita tersebut.

2.Prosa fiksi memberikan informasi
    Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak ada di ensiklopedi.

3.Prosa fiksi memberikan warisan kultural
    Prosa fiksi dapat mempengaruhi imajinasi dan merupakan sarana untuk melestarikan warisan
    budaya bangsa.

4.Prosa memberikan keseimbangan wawasan
    Dari pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam
    menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.


D.ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

          Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai denagn tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam ilmu budaya dasar. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia dan Tuhan melalui bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

          Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb 
   sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu berisi perasaan dan pengalaman
   jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
5.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiai-asosiasi 
    tertentu.
5.Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

          Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1.Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
3.Puisi dan keinsyafan sosial

          Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya. Walaupun demikian jika puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya. 

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar